Haid Terasa Nyeri Pertanyaan:
Assalamu’alaikum
Saya seorang remaja putri berumur 17 tahun, belum menikah. Sejak kelas 2 SMP, saat menjelang haid dan saat haid saya selalu sakit. Awalnya sakitnya tidak terlalu parah, hanya rasa keram di bagian perut bawah. Jika saya minum obat dan tidur sakitnya akan berkurang.
Lama kelamaan sakitnya semakin hebat, saat haid saya akan mengalami keram perut, pusing, mual, lemas, dan kontraksi rahim yang terasa sangat menyakitkan.
Hal ini sangat menganggu aktivitas saya, karena saat haid saya hanya bisa berbaring diam di tempat tidur.
Saya pernah minum obat penahan rasa sakit, asam mefenamat dan sakitnya tidak terasa. Tapi kini sudah tidak mempan.
Sekarang saat sakit saya minum air kelapa, sakitnya agak berkurang.
Pertanyaan:
1. Apa hal yang dialami oleh saya wajar?
2. Apa ada hal yang salah pada tubuh saya?
3. Bagaimana cara agar saya bisa menghindari sakit menjelang haid?
4. Apa obat yang dianjurkan untuk penyembuhan keluhan ini?
Terima kasih. Dari:
Irma Jawaban:
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Terima kasih atas pertanyaan yang Saudari berikan.
Nyeri yang dirasakan mengganggu pada saat menjelang haid, atau pada permulaan haid, diistilahkan dengan dismenorrhea.
Dismenorrhea dapat dibagi menjadi: -
Dismenorrhea primer: Terjadi pada banyak
wanita, tanpa adanya kelainan atau penyakit di dalam rahim. Keluhan ini bukanlah pertanda adanya penyakit di dalam tubuh/rahim.
-
Dismenorrhea sekunder: Nyeri saat haid yang berhubungan dengan adanya abnormalitas, seperti tumbuhnya jaringan dinding rahim di luar rahim (endometriosis), polip rahim, mioma, penyakit inflamasi panggul, dan sebagainya.
Dismenorrhea primer terjadi ketika rahim atau uterus yang berkontraksi pada saat haid, berkontraksi dengan sangat kuat sehingga menekan pembuluh darah di rahim itu sendiri, dan otot-otot rahim tidak mendapatkan cukup oksigen. Nyeri yang dialami bervariasi, mulai dari ringan hingga sangat berat, bahkan bisa disertai muntah dan diare.
Untuk mengetahui apakah tipe dismenorrhea Saudari adalah tipe primer atau sekunder, hendaknya dikonsultasikan dengan dokter ahli kandungan. Karena belum menikah, kemungkinan dapat dilakukan USG melalui dinding perut untuk melihat kondisi rahim dan sekitarnya.
Beberapa cara mengurangi kemungkinan dismenorrhea adalah: - Berolahraga teratur. Wanita yang beraktivitas fisik teratur lebih sedikit menderita dismenorrhea. - Menghindari minum-minuman berkafein menjelang haid. - Mengonsumsi cukup kalsium, baik dalam bentuk yoghurt, keju, produk susu, dan suplemen. Kebutuhan harian wanita adalah sekitar 1000 mg. Untuk mengurangi nyerinya, jika air kelapa dirasakan membantu, kami sarankan meneruskan meminumnya jika diperlukan. Antinyeri pada dosis yang lebih tinggi dapat digunakan, misalnya ibuprofen, namun sebaiknya berdasarkan petunjuk dokter. Menggunakan kompres hangat (misalnya botol berisi air hangat) di daerah perut bagian bawah, dan memijatnya dengan lembut diharapkan membantu melancarkan peredaran darah di tempat tersebut, merilekskan otot, sehingga rasa kram dan nyeri dapat berkurang.
Semoga ada manfaatnya,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dijawab oleh dr Hafid N (Pengasuh Rubrik
Kesehatan Konsultasi Syariah)
Artikel
www.KonsultasiSyariah.com