Assalamu’alaikum. Saya mau tanya Dok. Saya pria berumur 28 tahun pada 10 tahun yang lalu saya pernah mengalami depresi, kemudian beberapa minggu yang lalu saya kembali mengalami depresi lagi, tapi kali ini disertai dengan urat tangan saya itu kelihatan agak kehitaman dan terasa panas bahkan pada puncaknya kemarin, urat di sekujur tubuh saya terasa sakit, buat tidur juga terasa sakit. Yang mau saya tanyakan: 1. Apakah depresi bisa kambuhan dan bagaimana mengatasinya?
2. Apakah depresi memiliki pengaruh dengan urat-urat tubuh, bagaimana pengobatanya?
Dari: NugieJawaban:
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh Terima kasih atas pertanyaan yang Saudara berikan.
Langsung ke saja ke jawaban pertanyaan:
Gangguan depresif (depressive disorder), dicirikan oleh kesedihan yang cukup berat atau cukup persisten untuk menghalangi fungsi keseharian penderitanya, dan biasanya disertai dengan berkurangnya ketertarikan atau kesenangan dalam menikmati aktivitas. Penyebabnya secara medis belum diketahui secara pasti, namun kemungkinan melibatkan faktor keturunan, perubahan kadar neurotransmitter (substansi yang berperan menghantarkan berbagai sinyal dalam sistem saraf kita), perubahan fungsi neuroendokrin (saraf dan kelenjar hormonal), serta faktor-faktor psikososial.
Depresi mayor, suatu jenis dari gangguan depresif, yang menetap sama dengan atau lebih dari 2 minggu, dengan ciri-ciri tertentu, merupakan gangguan psikologis yang bisa timbul kembali. Apabila pasien memiliki faktor-faktor yang kuat yang mendukung terjadinya depresi.
Beberapa faktor yang berperan menimbulkan depresi antara lain tipe kepribadian yang tertutup, tidak adanya dukungan sosial positif yang memadai -semisal dari keluarga atau teman-, mekanisme coping atau adaptasi dan kemampuan mengatasi masalah yang buruk, adanya stres emosional berkepanjangan, atau kejadian yang menimbulkan guncangan emosional yang berat, misalnya wafatnya orang yang dikasihi; keluarga dekat,
anak-
anak; kehilangan pekerjaan penting; rumah kebakaran atau hilangnya harta benda dalam jumlah banyak lainnya; dsb.
Sepengetahuan kami, yang masih sangat terbatas, kami belum mendapatkan hubungan langsung antara depresi dengan sakit urat yang timbulnya akut. Namun demikian, keadaan depresi memang memiliki dampak menurunkan fungsi protektif sistem imun, meningkatkan potensi serangan jantung dan stroke, yang diduga akibat produksi sitokin dan faktor-faktor yang meningkatkan penggumpalan darah yang meningkat, saat depresi.
Depresi juga dapat menyertai penyakit-penyakit fisik tertentu, seperti gangguan pada kelenjar tiroid dan adrenal, stroke, dan lain sebagainya. Untuk mengetahui lebih lanjut apakah kedua hal tersebut berhubungan, beserta penanganannya, kami anjurkan Saudara untuk berkonsultasi lebih lanjut, seperti pada ahli penyakit saraf, atau psikiater, tergantung keluhan mana yang Saudara rasakan paling perlu untuk diatasi segera.
Adapun untuk pengobatannya, karena depresi merupakan masalah kejiwaan, maka obat rohani terbaik untuk mengatasinya adalah memperdalam ilmu agama dalam rangka memperbanyak amal shalih, untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Khususnya pada depresi yang disebabkan oleh kejadian-kejadian dalam hidup, seperti kehilangan pekerjaan, orang yang dikasihi, dan semisalnya.
Mempelajari permasalahan
aqidah, semisal tentang nama-nama dan sifat Allah Ta’ala yang agung, kemudian perkara qadha dan qadar-Nya, terkhusus dengan cara mentadabburi Kitabullah, akan memberikan kemantapan dan ketenangan jiwa bagi seorang hamba untuk mengarungi kehidupannya di muka bumi ini.
Demikian pula menyimak hadits-
hadits Rasulullaah ShallAllahu ‘alayhi wa Sallam mengenai hikmah-hikmah ujian dalam kehidupan seorang mukmin, dan
sejarah hidup Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wa sallam serta para sahabat beliau dan orang-orang shalih setelahnya, yang tak lepas dari berbagai macam cobaan dan ujian, akan menyadarkan seorang hamba bahwasanya cobaan yang menimpanya belumlah apa-apa dibanding mereka, meski demikian, mereka dengan tegar menanggung cobaan tersebut dengan penuh ridha dan kesyukuran.
Disamping itu, syariat Islam yang sempurna juga telah menuntunkan bagi mereka yang ditimpa kesedihan dan kesusahan hidup untuk memohon pertolongan kepada Allah Ta’ala semata, melalui berbagai doa yang mudah untuk dibaca dan dihafalkan.
Semisal doa:
“Allahumma innii a’udzubika minal hammi wa hazani, wal ‘ajzi wal kasali, wal bukhli wal jubni, , wa min dhola’id daini wa gholabatir rijaali.” (HR. Al Bukhari)
atau doa:
“Allahumma innii ‘abduka ibnu ‘abdika ibnu ‘amatika, naashiyatii biyadika, maadhin fiyya hukmuka, ‘adlun fiyya qadhaa’uka. As’aluka bikullismin huwa laka sammaita bihii nafsaka,au anzaltahuu fii kitaabika, au ‘allamtahuu ahadan min kholqika, awista’tsarta bihii fii ‘ilmil ghoibi ‘indaka, an taj’alal Qur’aana robii’a qalbii, wa nuuro shadrii, wa jalaa’a huznii, wa dzahaaba hammii.” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).
dan doa lainnya yang bisa Saudara dapatkan dalam buku-buku tuntunan
doa yang shahih, semisal dalam Hishnul Muslim.
Kemudian, jika depresi yang dialami berkaitan dengan penyebab lainnya, Saudara dapat berkonsultasi dengan psikiater. Begitu pula dalam pemilihan jenis obatnya, karena penggunaan obat memerlukan pemeriksaan yang detail dan seksama pada pasien, dan peresepan bersifat individualistik, tidak dapat kami globalkan disini.
Mohon
maaf atas segala kekurangan, semoga yang sedikit ini ada manfaatnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dijawab oleh dr. Hafid N (Pengasuh Rubrik
Kesehatan Konsultasi Syariah)
About the author dr. Hafidz, salah satu pembina konsultasi
kesehatan di situs
KonsultasiSyariah.com Beliau adalah alumni fakultas kedokteran UGM, dan saat ini sedang menyelesaikan Pendidikan Dokter Spesialis jantung dan pembuluh darah.