Assalamu ‘alaikum Ustadz Taufik Hamim, bolehkah kita membaca Al-Quran dengan menggunakan lagu?, terima kasih atas jawaban Ustadz. Wassalam
Abdullah Jawab:
Assalamu ‘alaikum wr wb Saudara Abdulullah yang dirahmati Allah, alangkah indahnya bila seorang Muslim diberikan suara indah oleh Allah SWT dipergunakan untuk membaca kalamullah dengan suara terindahnya tersebut sehingga baik dirinya atau pun orang lain yang mendengarkannya tergugah untuk menerima hidangan Al-Quran dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Suara indahnya tersebut bukan digunakan untuk melantunkan suara yang tak bernilai ibadah bahkan mengundang syahwat dan mengundang dosa baik untuk dirinya dan juga orang lain.
Orang yang diberikan suara indah oleh Allah SWT hendaknya dia pandai bersyukur. Dan di saat dia melantunkan Al-Quran dengan suara indah tersebut bukan untuk dipuji atau orang mengatakan dirinya seorang qari’, namun agar dirinya dan orang yang mendengarkannya dapat tergugah hatinya untuk mendapat taujih dan hidayah Al-Quran.
- Rasulullah SAW: “Barang siapa tidak melagukan Al-Quran maka dia buka dari (golongan) kami”. (HR. Abud Daud dan Ahmad)
- “Hiasilah Al-Quran dengan suara kalian”. (HR. Abu Daud dan Nasa’i)
Rasulullah SAW memberikan isyarat agar kita membaca Al-Quran dengan suara terindah yang kita miliki. Dalam melagukan Al-Quran hendaknya harus memperhatikan hukum tajwid yang menjadi ukuran baik tidaknya seseorang dalam membaca Al-Quran. Dan yang terpenting adalah orang yang terindah suaranya adalah orang yang saat membaca Al-Quran terlihat bahwa dia takut kepada Allah SWT, bukan karena inginya bernyanyi dan berlagu seperti halnya lagu dan nyanyian pada umumnya.
Suara Indah Nabi Daud Suatu hari seorang sahabat yang bernama Al-Barra’ RA pernah mendengar Rasulullah SAW membaca dalam shalat isya surat At-Tiin, dan dia pun menyatakan bahwa dirinya tidak pernah mendengar bacaan yang lebih bagus dari pada bacaan Rasulullah SAW.
Abu Musa Al-‘Asy’ariy RA, adalah sahabat mulia yang memiliki suara indah sehingga Rasulullah SAW memberikan julukan kepadanya seperti seruling Nabi Daud AS, maksudnya adalah bahwa suara Abu Musa Al-‘Asy’ari saat membaca Al-Quran sungguh indah seindah merdunya suara Nabi Daud AS.
Pembesar Quraisy dan tilawah Al-Quran Al-Quran memiliki banyak daya tarik yang luar biasa, diantaranya adalah indahnya lantunan ayat suci Al-Quran yang dibawakan oleh Rasulullah SAW membuat beberapa pembesar Quraisy tak tahan dan penasaran untuk mendatangi Rasulullah SAW secara diam-diam hanya untuk mendengarkan lantunan Al-Quran di malam yang pekat di saat rasulullah SAW shalat malam dengan bacaan Al-Quran yang sangat merdu dan memukau orang yang mendengarnya. Walau akhirnya para pembesar Quraisy tersebut tetap dalam pendiriannya, hasad dan ingkar kepada ajaran Rasulullah SAW serta tidak mengimaninya.
Kita ingin tilawah Al-Quran kita dapat menggugah hati kita dan hati orang yang mendengarnya karena lahir dari daya tarik Al-Quran kejujuran pembaca, tilawah yang bersih dari kepura-puraan. Wallahu a’lam bishshawab.
Wassalamu ‘alaikum wr wb
Taufik Hamim Effendi sumber:eramuslim.com