kalau kita menilik judul di atas, mungkin akan tabu bagi sebagian wanita dengan instilah seperti itu. ya...mana mungkin "Wanita Mengungkapkan Perasaannya" kepada lelaki yang mereka cintai. aib ataupun suatu pantangan bagi wanita yang melakukannya. Apalagi laki-laki tersebut termasuk IF (begitulah teman2 ku sewaktu kuliah melaqobkan mereka)....sebelum aku lanjutkan pembicaraan akan ku jelaskan terlebih dahulu siapa itu IF.
ok...IF singkatan dari Ikhwan Fillah, tentunya bagi kawan2 yang membaca istilah ini, sudah dapat membayangkan seperti apa ciri-ciri yang dimiliki ikhwan fillah ini... mungkin berpakaian "ACENG / angggota celana gantung" atau Berjenggot Panjang?????
hemm...tidak semua ciri2 yang saya sebutkan diatas menjadi kekhasan bagi IF.
tapi IF yang sangat disegani para akhwat yang mendambakan suami dunia akhirat "begitulah kt bang aji oma". adalah Ikhwan yang benar-benar tawadhu�, ghodhol bashor dan sangat ikhlas dalam menjalankan hidupnya atau mungkin ada beberapa ciri yang sangat identik yang berhubungan dengan ibadah ketakwaannya kepada ALLAH, sehingga banyak kalangan dari kita yang jatuh hati atas akhlak karimah nya.
Memang pantas bagi IF seperti itu untuk disayang oleh setip kalangan. Namun....apa kabar dengan kita, para wanita yang mudah jatuh hati dan terhipnotis dengan tabiat IF. (maaf, maksud terhipnotis disini adalah untuk wanita yang sangat mendambakan lelaki sholeh seperti mereka menjadi pasangan hidup kelak).
baiklah kita lanjutkan lagi, aibkah untuk kita mengungkapkan rasa cinta kepada sosok yang kita cinta "karena ALLAH"???
kalau kita kembali pada sirah nabi MUHAMMAD SAW, kita akan ingat kisah sayyidati Khadijah bagaimana caranya melamar dan bagaimana dia menghormati Muhammad, yang belum menjadi Nabi Namun akhlak dan kejujurannya telah merebut hati khadijah sang saudagar kaya dizamannya. padahal saat itu Muhammad hanya sebagai pegawai, umurnya pun lebih muda 15 tahun dari khadijah.
bukankah itu mulia?..siti khadijah pun melakukan nya, dia tidak memikirkan aib atau pun malu ketika mengungkapkan kata hatinya dan melamar Muhammad untuk dijadikan suami. tapi....ternyata dibalik semua ini ada kendali orang ketiga, beliau dibantu oleh pembantunya untuk menyampaikan niatnya kepada Muhammad. (tentunya bukan sembarang menyampaikan face to face). dan pada akhirnya Nabi Muhammad pun menerima lamaran Khadijah dengan niat karena ALLAH.
Wahai para akhwat almahbuubah...
mungkin suami yang kita inginkan tidak setakwa nabi Muhammad, tidak sekaya imannya Nabi Muhammad. namun suami yang kita dambakan adalah suami yang setidaknya dia takut akan azab ALLAH dan bersyukur atas nikmat ALLAH serta menjauhi larangannya. itupun sudah cukup. tak perlu ganteng atau perfect fisik nya, yang terpenting ketika kita melihatnya, kita bisa bersyukur dan selalu ingat kepada ALLAH.
Bagi kawan akhwat yang mulia, yang sudah berniat dan merencanakan untuk menikah. kenapa tidak kita mengikuti syariat dan jejak ibunda kita Siti Khadijah RA. mungkin melalui bantuan wali atau guru serta qarib kita menjadi wasilah penyatu silaturahmi antara kita dan lelaki yang kita dambakan???
Tentunya dengan diiringi ikhtiar do�a, Qiyamullail, tak lupa pula meningkatkan ibadah lainnya, agar semua yang kita hajatkan bisa lancar dikabulkan oleh Nya.
Yang jelas semua adalah milik ALLAH, so jawaban apapun dan takdir apapun yang sekiranya tidak sesuai dengan harapan kita, serahkan saja semuanya kepada ALLAH, dan semoga kita diberikan kesabaran dengan segala yang ALLAH berikan, baik ataupun kurang baik, tak perlu cemas. insya ALLAh suatu saat ALLAH akan mengembalikan semua nya kepada kita dengan hal ataupun seseorang yang lebih baik bagi diri kita..amien.
(terus terang penulis sendiri hanya bisa menyampaikan apa yang diketahui, walaupun sampai sekarang belum pernah mempraktekan mengungkapkan perasaannya kepada lelaki yang ia sukai...)
hemm...curhat colongan..^_^
tapi...good luck buat semua sahabat wanita yang akan merealisasikan hajatnya, semoga dikabulkan dan hidup bahagia dalam Ridho Allah..amien
Oleh:Mawar Putih