Ayat satu dalam Deklarasi HAM Universal jelas mengatakan: “Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan bebas dan sama dalam martabat dan hak.” Namun, tidak mengatakan ‘kecuali bagi warga Palestina.’
Meski demikian kami, 11 juta warga Palestina, sangat mengetahui bahwa kami merupakan pengecualian dalam aturan tersebut. Baik kami adalah suku “Arab di Israel”, “Arab yang dijajah teroris,” maupun Arab diasporik, kami tidak dapat memiliki hak “setiap manusia.” Yang lain memiliki hak untuk hidup, bekerja, keamanan, kesehatan, pergerakan, demokrasi, pendidikan, listrik, air, obat-obatan, makanan, cinta dan pernikahan. Kami tidak.
Segala upaya untuk memahami dasar dari pelanggaran-pelanggaran HAM yang jelas ini – yang oleh Jimmy Carter, Desmond Tutu, John Dugard dan lainnya disebut sebagai apartheid – berhadapan dengan tuduhan anti-Semitisme, sebuah senjata yang digunakan untuk membungkam suara-suara penyeru keadilan di Timur Tengah. Ambillah contoh tuduhan-tuduhan yang dilemparkan kepada penyelenggara acara Boikot, Pencabutan dan Hukuman (BDS) pada universitas Brooklyn College. Tentu saja tidak ada satu orang presiden Amerika pun yang mau menerima tuduhan semacam itu.
Seperti ditulis Ben White: “Penyalahgunaan tuduhan anti Semitisme untuk secara sistematis menutupi pelanggaran-pelanggaran HAM dan mengalahkan para aktivis, yang bagi banyak orang melelahkan dan mudah dilacak, masih menjadi taktik favorit.”
Pidato Presiden AS Barack Obama yang dijadwalkan bulan depan di Ramallah dan Tel Aviv tidak akan menyinggung permasalahan Palestina. Apakah penyebab konflik di Palestina kalau bukan pengembalian hak para pengungsi Palestina di dalam dan di luar Palestina? Adakah sedikit kemungkinan “perdamaian” di Timur Tengah tanpa menjawab pertanyaan tadi? Jika, beberapa pemimpin Israel mengklaim, ada cara untuk mendapatkan ‘solusi yang adil’ yang tidak mengikutsertakan pengembalian hak Palestina, apakah menjamin sebuah perdamaian menyeluruh yang adil?
Inilah yang secara tepat mendefinisikan apa itu Israel negara Yahudi. Pengabaian sekitar 6 juta pengungsi Palestina yang tersebar di seluruh dunia adalah hasil dari proses pembersihan etnis yang mendampingi pendirian Israel.
Menurut rumus ini, warga Palestina hanyalah mereka yang tinggal di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Obama juga tidak akan menyinggung permasalahan hak-hak sipil dari 1.2 juta warga Palestina yang tinggal di negara bagian Israel. Satu hal yang tidak akan ia lupa untuk sampaikan: “AS berkomitmen menjaga keamanan negara bagian Israel!”
(DS/Haidar Eid – Al-Akhbar)